Apakah anda tahu penyu sisik? Nama latinya Eretmochelys imbricata. Kalau nama inggrisnya sih, Hawksbill Turtle. Moncongnya mirip paruh burung elang! Makannya pun ikan, udang, kepiting, binatang karang, dan ganggang laut yang hidup di terumbu karang. Penyu Sisik termasuk binatang primitif yang hidup sejak 200 tahun yang lalu.
Mereka harus dilindungi karena sudah semakin langka. Sedih deh kalau mendengar orang orang yang memburu penyu sisik untuk diambil telur atau cangkangnya! Makanya sejak tahun 1995 dibuatlah tempat penangkaran penyu sisik di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
Penyu sisik bertelur pada malam hari. Mereka akan menggali lubang sedalam 30-60 cm dengan sirip belakang. Sekali bertelur penyu sisik menghasilkan telur hingga 250 butir dalam waktu 1,5 jam. Kemudian mereka tidak akan bertelur lagi hingga 2-8 tahun mendatang. Telur telur itu akan menetas 7-12 mingu kemudian
Petugas penangkaran rajin mengumpulkan telur telur penyu dari seluruh penjuru Kepulauan Seribu. Telur telur itu kemudian ditetaskan di dalam ember ember besar yang berisi pasir pantai. Kalau sudah menetas penyu penyu imut ini dipindahkan ke dalam bak air raksasa dan dikumpulkan semua.
Setelah penyu penyu ini cukup umur mereka dilepas kembali ke laut bebas. Ada penyu yang diberi tanda atau tagging untuk memantau pertumbuhannya.
Dari sekitar seribu penyu yang menetas, biasanya hanya satu yang berhasil tumbuh dewasa (1000:1) dan kembali ke tempat asalnya. Banyak diantara mereka yang sakit, dimangsa binatang lain, atau diburu manusia.
Pantas saja penyu sisik semakin menjadi langka. Apakah kita sudah siap untuk melindungi dan melestarikan penyu penyu tersebut?
sumber : majalah Bobo 30 November 2006 hal 24, dengan pengeditan seperlunya
0 comments:
Terimakasih Telah Berkomentar