Dr.Oen, Anak Saudagar yang Merakyat

SIAPA tak kenal Rumah Sakit Dr Oen? Bagi warga Solo dan sekitarnya, nama rumah sakit di kawasan Kandang Sapi, Jebres, Surakarta itu cukup familiar.
Nama tersebut berasal dari nama Dr
Oen Boen Ing. Lahir di Solo 3 Maret 1903, Oen kecil dibesarkan dalam lingkungan keluarga pedagang tembakau yang kaya raya.
Sejak lulus sekolah menengah, dirinya ingin menjadi dokter. Sayang, hal itu mendapatkan tentangan dari keluarga.
"Jangan jadi dokter, karena pasti hanya sibuk mencari kekayaan dengan membebani orang yang sakit," kata keluarga besarnya. Tapi Oen nekat mendaftar ke School tot Opleiding van Inlands Arsten (STOMA) di Batavia (kini Jakarta).
Lulus tahun 1932, dia langsung, kembali ke kota kelahirannya.
Ingin mengikuti jejak kakeknya yang seorang sinshe, ahli pengobatan tradisional Tionghoa, Oen juga membuka praktek pengobatan. Hanya, dia melakukannya dengan cara Barat.




Sikap kakeknya yang tidak meminta bayaran kepada pasien, juga diikuti Oen.
"Tugas dokter menyembuhkan orang sakit, tidak ada yang lain," katanya.
Memberikan pertolongan pada semua orang sakit tanpa memandang etnis, suku, agama dan tingkat Sosial adalah falsafah hidupnya. Ongkos berobat tidak ditentukan, pasien cukup memasukkan uang yang diikhlaskan pada kotak yang disediakan.
Yang tidak bisa menebus resep yang
diberikan, bisa mengajukan permintaan agar dibayar oleh Dr
Oen.

Senang Angka 3
Salah satu keunikan lain Boen Ing adalah selalu membuka praktik sejak pukul tiga dini hari.
"Saya dilahirkan tanggal 3 bulan 3 tahun 1903. Maka semua karya saya sebaiknya dimulai dengan angka 3," jawabnya saat ditanya oleh seorang kawan.

Keluarga besar Mangkunegara selalu minta bantuan dalam pengobatan dan melahirkan kepadanya. Sri Mangkunegara IX yang menjadi pimpinan Pura Mangkunegaran sekarang, lahir dibidaninya tahun 1951 dan diberi nama. Wu Yi di depan nama yang diberi keluarganya, Sudjiwo. Atas pengabdian yang tulus itu, Dr
Oen dikaruniai gelar oleh pemerintah RI Satya Lencana Bakti Sosial, dan oleh Sri Mangkunegoro VIII dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung OBI Darmo Husodo.
Ketika wafat tahun 1993, Sri Mangkunegara IX menaikkan gelarnya menjadi Kanjeng Raden Mas Tumenggung Haryo OBI Darmo Husodo.

Itulah sedikit tulisan saya tentang Dr. Oen, Seorang Anak Saudagar yang menjadi Dokter yang Merakyat dan sekarang namanya dijadikan sebagai nama salah satu Rumah Sakit di Kota Solo.
Tulisan ini saya dedikasikan kepada ayah saya yang beberapa hari lalu menjalani operasi, di rumah sakit ini.

(diolah dari berbagai sumber-63)

Sekian posting dari saya Terimakasih ^_^ Jangan lupa komentar yha,

0 comments:


Terimakasih Telah Berkomentar