Festival Jenang Solo, dari Jenang Tradisional sampai Jenang Impor

Festval Jenang 2012 Ulang Tahun Kota Solo 267
Festival Jenang 2012 Ulang Tahun Kota Solo 267
Jenang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari budaya Jawa. Jenang sering digunakan untuk melambangkan lingkaran kehidupan di kalangan orang Jawa.Festival Jenang 2013 diselenggarakan untuk memperingati ulang tahun Kota Solo ke 268. Festival tahun ini adalah festival yang kedua setelah setahun sebelumnya juga diselenggarakan saat perayaan ulang tahun Kota Solo ke 267. Festival ini diselenggarakan di kawasan Ngarsopuro, depan Istana Mangkunegaran Solo.
Sebanyak 15.000 porsi jenang disiapkan untuk dibagikan cuma-cuma kepada masyarakat. Pengunjung berbondong-bondong datang dari pagi. Jenang- jenang tersebut ditempatkan di Takir. Takir adalah mangkuk yang terbuat dari daun kelapa.

Menu utama dari festival jenang adalah jenang abang-putih, jenang ini melambangkan kelahiran. Jenang putih terbuat dari tepung beras, santan dan garam, sedangkan merah adalah kombinasi tepung beras, santan dan gula aren. Setiap jenang menandai peristiwa yang berbeda. Misalnya Jenang Sumsum, jenang yang terbuat dari tepung beras dan santan dengan gula aren ini biasanya disajikan selama Tujuh Bulanan (ritual untuk merayakan dan memberkati ibu di bulan ketujuh kehamilannya).

Selain jenang tradisional Jawa, pengunjung juga bisa merasakan jenang impor seperti jenang Jepang, jenang Tionghoa dan jenang Korea, misalnya jenang Ciu quo, jenang yang terbuat dari sembilan kacang yang berbeda ini menunjukkan harapan untuk kehidupan yang lebih baik, dan bubur ayam, yang melambangkan persatuan dan harmoni.

Menurut ketua panitia, deretan jenang tersebut adalah warisan nenek moyang yang bermakna rasa syukur. “Kami ingin mengenalkan kepada generasi muda bahwa jenang juga bisa dimaknai doa”

Sekian posting dari saya, terimakasih.
Selamat Ulang Tahun Kota Solo ku,
#268TahunKotaSolo

0 comments:


Terimakasih Telah Berkomentar